Wisata Surabaya (WS)

Penyambung lidah milis [wisatasurabaya], untuk berbagi cerita wisata di surabaya dan sekitarnya, pengobat rindu di kala jauh dari kampung halaman, info bagi yang akan mengunjungi surabaya, pegangan menghabiskan malam minggu sambil jalan-jalan, dan mungkin akhirnya menjadi satu keluarga besar, keluarga besar pecinta surabaya :).

Mlaku-mlaku yok.

Senin, Agustus 06, 2007

Tempat makan Seputaran Ampel, Surabaya

Ini merupakan kompilasi dua posting oleh Pak Rudy Sujanto dan Astri di milis mengenai tempat makan di sekitar Ampel. Nyaris tidak ada bagian isi postingan yang dihilangkan.

- Warung/Resto Yaman:
Favorit saya untuk dibawa pulang: kambing oven yang ukurannya kira-kira setengah panjang kaki kambing–pokoknya bisa untuk main pentung-pentungan kayak Flintstone. Sayang sekali ruangan makannya puanas dan kotor, jadi nggak pernah deh makan disana. Lagipula saya hampir selalu makan kambing oven dengan wine, ‘kan malah bisa dipentungi dengan paha kambing tadi kalau saya nekat minum disana, hehehe…

- Al Mutlik :
Sebenarnya ini langganan kami dulu, sebelum pindah ke ‘Yaman’ persis disebelahnya. kami tinggalkan karena cara masaknya semakin gak karuan, blas gak ada QC dari bosnya yang duduk-duduk dibawah potretnya di dinding.
Telp: (031)3578078

- Jumbo
Ini resto yang mencoba mengangkat kuliner Timteng di Arab Street menjadi fast-food. Untuk kreativitasnya ini, saya perlu mengacungkan jempol. Tempatnya memang nyaman dan bersih, seperti yang dikatakan Manda dalam blognya. Tapi makanannya yang enak cuma sup marak kambing (semacam light, clear soup tapi tetap dengan aroma TimTeng). Nasi kebulinya, dan nasi-nasi yang lain, terlalu nyemek. Kambing bakar atau ovennya ukurannya terlalu “sopan” dan rasanya biasa-biasa saja. Terus kami hampir saja pernah “diusir” oleh karyawannya hanya karena mereka sudah ogah melayani karena hampir tutup!

- Warung Madinah
Ini juga enak, tapi biar Astri yang cerita. Sayangnya hanya buka untuk lunch.
Mulai dari sini Astri yang cerita:
Kalo soal Warung Madinah, referensi saya sebenarnya gak banyak. Orang baru ke sana 1 kali pas ambil kambing oven itu tok. Dulu yang sering ke sana suami saya, semasa masih banyak kontak dengan orang2 Ampel. Warung Madinah ini terletak di Jl. Kalimas Udik (jalan kecil samping hotel
Grand Kalimas) telp: (031)3524235; barang kali mau pesan sesuatu. warungnya kecil, gak jauh beda lah kayak Yaman, dapurnya rungsep hehehe… Cuma di kalangan jama’ah (alias keturunan arab) warung ini yang ngetop, makanya sering tutup karena mereka lebih memilih melayani pesanan. Kalaupun buka dia hanya buka dari jam 8 pagi sampai siang/habis (sekitar jam 1 siang).
So waktu itu, saya yang berencana mengajak makan malam jadi batal, cuma sang pemilik memberi alternatif bahwa dia masih memiliki 5 potong kambing oven seharga @21 ribu dan 10 buah roti maryam @ 3 ribu, yang bisa dibawa pulang. Jadilah kami menjemput kambing oven itu di war mad melalui pintu samping dan bisa melihat dapurnya rungsep :D
Yang jelas, kambing ovennya ok, pada saat kami makan gak ada bau2an aneh, Saya aja bisa habis 1 potong, walaupun setelah dipanaskan keesokan harinya ada bau kambing sedikit. Roti maryamnya yang berukuran jumbo masih lebih enak dibandingkan roti maryamnya Yaman.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Satu hal yang tidak saya mengerti kalau makan di Ampel, mengapa makanan berlemak dan berkolesterol-nya aman juga buat mereka yang punya darah tinggi. Apa bener gitu? Cuma mitos? Ada yang tahu nggak ya?

Astri mengatakan...

Pak Hendro aka Pak Breng (ini kata Manda, Pak), masakan arab yang sarat bumbu dan berdaging kambing bisa diakalin masalah kolesterolnya dengan cara masak yang tidak digoreng, melainkan dioven yang membuat lemaknya malah larut keluar. Sedangkan dalam penelitian daging kambing tidak terbukti meningkatkan tensi darah. Trus temannya maskaan Arab biasanya kan ada acarnya nah itu dia yang dibuat "penawar".
Tapi kalo saya mah main aman aja... Kalo punya masalah dengan profil lemak ama darah tinggi sebaiknya sih membatasi makan makanan yang nyerempet bahaya.